Asmat,Papualink.id – Bupati Asmat Elisa Kambu mengungkapkan berbagai tantangan terberat yang dihadapinya saat menjabat sebagai Bupati Asmat. Menurutnya, salah satu tantangan itu adalah karena topografi Kabupaten Asmat.
Elisa Kambu mengatakan, 80 persen topografi Asmat merupakan rawa-rawa. Karena itu, medan yang sulit menjadi sebuah tantangan bagi dirinya untuk membangun dan memajukan Asmat.
“Kalau dilihat dari medan Asmat ya, tantangan terberat bagi kami yang ada di Asmat. Pertama itu medan yang mana topografi Asmat itu 80 persen rawa, pasang surutnya tinggi,” kata Bupati Asmat, Elisa Kambu, Kamis (14/3/24).
Maka dari itu, lantaran masalah topografi tersebut membuat akses mobilitas masyarakat di Asmat menjadi sulit. Apalagi bagi warga yang dari kampung atau distrik hendak menuju ke daerah ibu kota kabupaten.
“Untuk akses mobilisasi perpindahan masyarakat dari satu titik ke titik lain, dari kampung ke kota, dari distrik ke kota itu cukup berat dan menantang,” ungkapnya.
Selain itu juga menurut Elisa Kambu, masalah lain yang menjadi tantangan dalam membangun Asmat adalah karena penyebaran masyarakat. Maka dari itu, dirinya cukup kesulitan untuk menyelesaikan masalah ini.
“Karena topografi seperti ini jadi konstruksi yang ada di Asmat itu konstruksi kayu dan panggung. Di samping itu penyebaran masyarakat Asmat yang terpencar, tidak terkonsentrasi di satu titik tertentu,” imbuhnya.
Pasalnya, dikatakan Elisa, perbadan masyarakat di Asmat juga menjadi salah satu alasan masalah tersebut. Sebab, masyarakat Asmat baru bersentuhan dengan wilayah lain pada tahun 1956.
“Peradaban yang diletakan di Asmat juga belum terlalu lama. Kita, Asmat bersentuhan dengan wilayah lain itu baru 1956. Nah, itu kurang lebih sudah mau 70 tahun,” ujarnya.
Kendati begitu, Elisa menambahkan, Pemerintah Kabupaten Asmat tetap berupaya menyelesaikan segala masalah ini. Khususnya terkait aspek pendidikan dan kesehatan.
“Itu sebabnya akses untuk masyarakat bersentuhan dengan orang lain ya itu masih terbatas. Itu lah dengan upaya pemerintah untuk pendidikan dan kesehatan belum menjangkau berbagai daerah-daerah,” pungkasnya.(Redaksi)