Deiyai,PapuaLink.Id – Bupati Deiyai Ateng Edoway bersama Asisten-1 bidang Pemerintahan Papua Tengah. Alosius Youw mewakili Penjabat Gubernur Papua Tengah yang meninjau langsung ke tenda dapur lapangan Kodim 1703/ Deiyai, pada Selasa (13/12/22)
Peninjauan ini terkait pelaksanaan diskusi bersama para Tokoh Adat, Tokoh Agama, TNI-Polri terkait aksi keributan dan pembakaran bangunan Pasar Waghete pada Senin (12/12/22) kemarin
Dandim 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Deddy Suryanto mengucapkan selamat datang kepada Bupati Deiyai dan Asisten l Prov Papua Tengah berserta rombangan.
Dandim berharap kehadiran Bupati beserta rombongan dapat memberikan motifasi kepada semua masyarakat dalam menyambut Makna Natal dan Tahun Baru 2023 nanti.
“Mohon maaf apabila fasilitas tempat kami masih terdapat banyak kekurangan, namun tindakan ini yang dapat kami upayakan untuk menjalankan kewajiban kami dalam memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat,” ucapnya.
“Kehadiran Bapak Bupati dan Bapak Asisten 1 Provinsi Papua Tengah juga kami harapkan dapat memberikan gagasan dan upaya tindakan untuk mewujudkan kembali Kabupaten Deiyai yang aman dan damai,” timpal Dandim.
Sementara itu, Bupati Deiyai mengungkapkan terkait insiden pembakaran kios pedagang dan penikaman terhadap salah satu Anggota TNI Sertu Toni Mansim (Babinsa 1703-02 Tigi) pada Senin kemarin, telah dilaporkan kepada Penjabat Gubernur dan Asisten I Provinsi Papua tengah.
Bupati juga menegaskan, bulan Desember ini merupakan hari yang telah dinanti-nantikan untuk menyambut perayaan Natal, sehingga semua elemen masyarakay harus menciptakan situasi yang kondusif.
“Kami juga berpesan kepada oknum-oknum di Waghete yang tidak bertanggung jawab, kami secara pribadi melarang dengan tegas terkait penyebaran isu yang tidak bertanggung jawab kerena hal itu dapat memicu konflik diantara masyarakat sendiri,” tegas Bupati.
Dirimya berpesan kepada masyarakat pendatang agar jangan khawatir dan dapat menahan diri, sehingga tidak mudah terpancing oleh pihak ketiga maupun pihak lain dengan melakukan aksi balasan.
“Kami memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah banyak berkontribusi baik diantaranya TNI-Polri dan paguyuban masyarakat yang dimana sudah berupaya keras untuk membangun daerah ini menjadi lebih baik dalam segi keamanan dan perdagangan. Karena hal inilah yang menjadi kebutuhan pertama dalam kehidupan di Kabupaten Deiyai,” bebernya.
Ia berharap kepada masyarakat Deiyai dapat bersaing secara sehat dalam bentuk usaha ekonomi, dan kepada anak-anak yang sering berada di terminal tanpa tujuan agar jangan menjadikan terminal atau lapangan Thomas Adii sebagai tempat basisnya perkumpulan anak-anak nakal dan tempat mengkonsumsi miras.
“Kedepannya kita bersama dinas-dinas terkait akan melakukan penyidakkan barang dagang yang ada di kios-kios masyarakat, untuk memastikan kelayakan barang dagangan pelaku usaha. Hal ini kami lakukan sebagai bentuk pencegahan apabila dikemudian hari masih terdapat isu atau tuduhan terkait barang dagangan yang kadaluarsa. Maka kami sudah memiliki bukti yang kuat, sehingga oknum masyarakat yang menyebarkan berita hoax tersebut dapat diamankan sesuai proses hukum yang ada,” katanya gamblang.
Bupati kembali berharap masyarakat pendatang dan masyarakat asli Papua dapat hidup berdampingan di Kabupaten Waghete, sebagai perwujudan Bhineka Tunggal Ika.
“Untuk 11 orang pemuda yang pada saat ini masih diamankan di Polsek Tigi agar tetap di pantau oleh Tokoh Adat dan Sat Pol PP, dan apabila mereka terbukti bersalah maka meraka harus menerima konsekwensinya menjalani proses hukuman yang berlaku,” tandasnya.
Di tempat yang sama Asisten I Provinsi Papua Tengah Alosius Youw yang diberikan tanggung jawab untuk mewakili Pj Gubernur Provinsi Papua tengah mengaku datang ke tempat ini untuk meninjau, serta berdiskusi langsung dengan para tokoh-tokoh, aparat TNI-Polri dan masyarakat.
“Segala ketentuan aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah daerah sangatlah baik, dan hal itu menurut kami adalah demi kebaikan kami semua dengan menciptakan rasa aman di tempat ini,” ucapnya.
Diakui bahwa program Pemda dan DPRD Deiyai sejauh ini cukup baik, dan pihak Pemprov Papua Tengah tentu akan mendukung sebagai bentuk apresiasi.
“Semoga kedepannya Kabupeten Deiyai semakin berkembang dan maju dalam segi apapun. Apabila kita mau berbuat baik mulailah dari diri kita sendiri, sehingga dengan sendirinya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari bersama orang lain, karena kita semua berada dalam bingkai NKRI,” pesannya.
Sementara itu La Misili selaku penasehat Kepala Suku Buton di Kabupaten Deiyai, bahwa pihaknya telah menyampaikan kepada Bupati untuk memberikan perhatian kepada para korban yang kios beserta dagangannya telah dibakar. Bantuan bisa berupa dana ataupun dalam bentuk apapun, sehingga hal tersebut dapat dipergunakan untuk keperluan pembangunan kios.
“Kami juga ingin menyampaikan bahwa selama ini tidak ada permasalahan antara kami pedagang dengan masyarakat OAP. Selama ini apabila ada masyarakat OAP yang berbelanja di pedagang pasar orang Buton telah kami layani dengan baik. Tapi seketika adanya permasalahan sedikit maka kami langsung diancam dengan menggunakan senjata tajam berupa parang,” keluhnya.
La Misili juga menyampaikan aspirasi
soal penertiban dan penataan pola dagang yang dimana pondok jualan mama-mama Papua dapat dibuat dengan layak dan baik dengan memposisikan pondok tempat jualan pada lokasi yang tidak menumpuk. Dengan begitu, kata La Misili, tidak terkesan pondok jualan mama Papua berdiri menutup bangunan kios yang ada di belakangnya.
Penyampaian juga diberikan H. Habu Sahar selaku Kepala Suku Bugis. Ia meminta kepada Bupati menyampaikan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat Deiyai bahwa pedagang pendatang tidak pernah melakukan hal-hal jahat, seperti penyemprotan zat kimia racun pada barang dagangan sebagaimana yang ditudingkan.
Kami menginginkan daerah ini dapat kondusif dan terjamin keamanannya. Bahwa pada saat ini kami seluruh pedagang orang pendatang telah sepakat untuk tidak melakukan proses jual beli/ menutup dagangan kami, sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan,” tegasnya.
Frans Motez Ketua LMA Kabupaten Deiyai menegaskan isu-isu kejadian ini sudah didengar di Kabupaten Dogiyai dan Kabupaten Paniai, dan hal yan ditakutkan adalah kejadian tersebut merambat ke Kabupaten Deiyai, dan ini benar-benar terjadi.
“Kami dari tokoh adat akan membuat tradisi adat untuk melihat dan mengetahui siapa yang telah menjadi otak dari permasalahan ini.
Yang sangat disayangkan adalah apabila pedagang menutup semua dagangannya maka segala kebutuhan masyarakat tidak dapat terpenuhi dan kami akan kesulitan menemui keperluan sembako,” terangnya.
Oktopia Motez Kepala Distrik Tigi ikut menegaskan bahwa proses hukum agar dipercepat supaya diketahui siapa yang salah agar dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Tidak ada kita melakukan pembelaan terhadap orang yang bersalah. Kami mengutuk keras orang-orang yang membuat Isu- isu yang beredar di Kabupaten Nabire, Kabupaten, Paniai, Kabupaten Dogiyai dan Kabupaten Deiyai. Kami menyampaikan kepada seluruh masyarakat asli Deiyai untuk jangan percaya atas berita-berita maupun informasi terkait Racun yang di semprotkan pada bahan sembako maupun material lainnya,” tutupnya. (Redaksi)