Ilaga, PapuaLink.id – Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz terpaksa menembak mati anggota Kelompok Separatis Bersenjata (KKB) Ali Teu Kogoya (35), di Ilaga, Puncak, Papua, Minggu (3/4/2022).
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Papua Kombes Polisi Faizal Ramadhani , pihaknya telah melumpuhkan Ali Teu Kogoya lantaran berupaya melakukan perlawanan dan menembak petugas saat hendak diamankan.
“Jadi, kronologinya pada saat personel Satgas Gakkum Damai Cartenz akan melakukan pemetaan dan saat itu mereka bertemu langsung dengan dia (Ali Teu Kogoya). Kemudian terjadi kontak tembak dan akhirnya dia dilumpuhkan karena lakukan perlawanan,”ujar Faizal di Mapolda Papua, Senin (4/4/2022).
Dalam aksi itu, menurut Faizal, Satgas Gakkum Damai Cartenz mengamankan barang bukti berupa pistol kaliber 45.
“Ada nomor serinya juga tapi kami sedang cocokan nomor seri pistol tersebut, apakah ada dalam data base pencarian barang kita,” ungkapnya.
Ali Teu Kogiya dipastikan adalah anggota dari KKB pimpinan Numbuk Talenggen. Jenazah almarhum juga sudah diberikan kepada pihak keluarga.
“Kalau informasi terakhir dia sudah dimakamkan oleh keluarganya,” beber Faizal.
Saat ini polisi sedang mempelajari dan mendalami rekam jejak keterlibatan Ali Teu Kogoya dalam rangkaian kasus penembakan dan kekerasan yang terjadi selama ini.
“Tapi dapat dipastikan bahwa dia ada dalam struktur KKB Ilaga pimpinan Numbuk Talenggen. Dan Numbuk ini, kan memang pelaku dalam dalam beberapa kejadian termasuk di Bandara Ilaga dan penembakan tiga anggota TNI. Jadi, Numbuk punya peran yang sangat kuat dalam aksi-aksi itu,” jelas Faizal.
Sementara itu terkait lokasi kejadian (TKP), menurut Faizal, TKP penembakan Ali Teu Kogoya sekitar 200 meter dari Pos Gakkum dan Polsek Ilaga, yang berada dekat tugu di DPR Puncak. Bahkan kata Faizal, penembakan warga sipil pada Maret 2022 lalu, juga terjadi di lokasi penembakan, kemarin.
“Jadi di situ memang tempat berkumpulnya masyarakat dan aktivitas perdagangan, karena banyak toko sembako juga. Tapi kalau ditanya untuk apa dia berada di situ, ya kalau mereka masuk ke kota biasanya itu ada yang dipantau dan diamati. Tapi ini yang sedang kami dalami,” terangnya. (Redaksi)