Jayapura, PapuaLink.id – TNI – Polri gencarkan vaksinasi khusus di empat klaster penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, yakni kota dan Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke dan Keerom.
Dalam dialog Interaktif dengan tema Sukseskan PON XX, TNI-Polri dan Pemerintah Daerah serta Relawan Gencar Melakukan Vaksin Kepada Masyarakat, di Stasion TVRI Papua, Senin (20/9) Pamin Ur Yanmed RS Bhayangkara Ipda dr. Denny Hori menjelaskan, target yang sudah di capai contohnya di Kota Jayapura, dosis vaksin pertama yaitu 57,9 persen dan untuk mencapai Herd Immunity adalah tercapainya dosis vaksin sebanyak 70 persen.
“Target ini harus kita capai agar dapat terlaksananya PON XX di Papua. Untuk Kota Klaster PON lainnya seperti Kabupaten Merauke sudah tercapai 61 persen Kabupaten Mimika 51 persen dan Kabupaten Keerom sekitar 50 persen,” jelasnya.
Dirinya mengakui, ada beberapa strategi yang dibuat pada pelaksanaan kegiatan Vaksinasi ini, yakni membuka Gerai-gerai vaksin di beberapa titik tertentu dan melaksanakan Vaksin Mobile.
“Vaksin Mobile ini menggunakan Ambulan yang ukurannya lebih besar daripada Ambulan pada umumnya dimana terdapat 6-7 Vaksinator dengan mendatangi tempat keramaian seperti Pasar, Gereja dan tempat lainya,” katanya.
Ia mencontohkan, pelaksanaan Vaksin Mobile di Gereja adalah ketika jemaat selesai ibadah, petugas vaksinator standby di sekitar Gereja lalu menawarkan untuk vaksin kepada para jemaat Gereja tersebut.
“Dengan Animo masyarakat yang tinggi, Vaksin Mobile ini terlaksana dari pukul 10.00 Wit, sampai pukul 18.00 Wit,” ujarnya.
Pendeta Jeffry I. Hindom M.Th mengatakan, pihaknya akan berkerjasama untuk mensukseskan kegiatan Vaksinasi ini.
“Kami dari API (Asosiasi Pendeta Indonesia) Provinsi Papua bekerjasama dengan Polri melaksanakan Vaksinasi setelah selesai ibadah, dan kami juga mengimbau kepada jemaat kami untuk ikut mensukseskan program Vaksinasi di Provinsi Papua ini,” katanya.
Ia berujar, ada kendala yang terjadi terkait maraknya berita Hoax diantara masyarakat tentang vaksin ini, contohnya vaksin dapat menyebabkan meninggal dunia setelah beberapa tahun kedepan.
“Kami sebagai hamba Tuhan memiliki peran yang penting untuk meluruskan berita-berita Hoax tersebut. Problematika ini menjadi masalah bersama di kalangan masyarakat saat ini oleh karena itu mari kita bersama ikut serta dalam mensukseskan kegiatan Vaksinasi ini,” tandasnya. (Redaksi)